Menurut penelitian, ternyata kertas daur ulang menghemat sumber daya alam, menghemat energi, mengurangi emisi gas rumah kaca , dan membuat ruang TPA gratis untuk jenis lain dari sampah yang tidak dapat didaur ulang. Daur ulang satu ton kertas dapat menghemat 17 pohon, 7.000 galon air, 380 galon minyak, 3,3 meter kubik ruang TPA dan 4.000 kilowatt energi yang cukup untuk kekuatan rumah rata-rata US selama enam bulan-dan mengurangi emisi gas rumah kaca oleh satu metrik ton ekuivalen karbon (MTCE).
Kertas daur ulang dapat dikreasikan menjadi benda – benda seni yang memiliki nilai jual cukup tinggi, misalnya saja dibuat pigura, kotak pensil, kartu ucapan, blocknote, ataupun souvenir lainnya. Konsumen kreasi kertas daur ulang rata – rata adalah para pengrajin yang membuat kotak kado, kotak pensil, serta kerajinan lain dari daur ulang kertas. Selain para pengrajin hasil daur ulang kertas juga diminati para masyarakat umum, yang kebanyakan dari anak muda. Mereka menganggap benda – benda dari kertas daur ulang memiliki nilai seni lebih tinggi.
Koran atau kertas bekas bisa menjadi sumber penghasilan jika kita jeli melihatnya. Mungkin selama ini benda tersebut kita buang atau dijual ke tukang barang bekas dengan imbalan yang tidak seberapa. Nah ternyata dari kertas bekas tersebut tersimpan potensi peluang usaha bisnis. Intinya kita menambahkan nilai tambah pada benda tersebut agar bernilai ekonomi tinggi dan dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan menggunakan produk kertas daur ulang kita juga turut mendukung kampanye “go green” yang saat ini sedang gencar digalakan oleh berbagai kalangan. Apa itu “go green”? Secara harafiah artinya membuat bumi kita lebih “hijau” atau dengan kata lain menjadikan kita lebih perduli terhadap lingkungan di sekitar kita, salah satunya adalah dengan memakai produk daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah yang ada di lingkungan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar